
Salah satu bentuk keterampilan menulis ialah mampu menulis laporan ilmiah sedehana. Untuk dapat menulis laporan ilmiah, diperlukan pemahaman terhadap syarat-syarat penulisan laporan ilmiah. Pada blog ini kita akan mempelajari berbagai teknik penyusunan tulisan karya ilmiah khususnya laporan ilmiah sederhana dari sistematik, langkah-langkah membuat laporan, teknik membuat kutipan, dan penulisan daftar pustaka. Diharapakan kita dapat menulis laporan ilmiah sederhana dengan tepat dan sesuai persyaratan ilmiah.
A. Pengertian Laporan
Laporan ialah karya tulis ilmiah yang
dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara struktural
atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan. Laporan dibuat
sebagai bukti pertanggungjawaban bahwa/ tugas atau tim/ panitia kepada
atasannya atas pelaksanaan tugas yang
diberikan. Laporan harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran utuk membuat pertimbangan dan keputusan. Berdasarkan sifat penyajiannya, laporan dibedakan menjadi laporan formal dan laporan informal.
diberikan. Laporan harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran utuk membuat pertimbangan dan keputusan. Berdasarkan sifat penyajiannya, laporan dibedakan menjadi laporan formal dan laporan informal.
B. Sistematika Laporan Karya Ilmiah
Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau
buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitan dengan data-data yang
akurat dan lengkap.
Laporan karya ilmiah atau laporan formal
terdiri atas :
1.
Bagian awal, terdiri atas :
a)
Halaman judul : judul, maksud, tujuan
penelitian, identitas penulis, instansi asal, kota penyusun, dan tahun.
b)
Halaman pengesahan (jika perlu)
c)
Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d)
Halaman persembahan (jika perlu)
e)
Prakata ;
f)
Daftar isi;
g)
Daftar tabel (jika ada)
h)
Daftar grafik (jika ada)
i)
Daftar gambar (jika ada)
j)
Abstak : uraian singkat tentang isi laporan
2.
Bagian Isi
a)
Bab I Pendahuluan berisi tentang
1)
Latar belakang
2)
Identitas masalah
3)
Pembatasan masalah
4)
Rumusan masalah
5)
Tujuan dan manfaat
b)
Bab II : Kajian Pustaka
c)
Bab III : Metode
d)
Bab IV : Pembahasan
e)
Bab V : Penutup
3.
Bagian Akhir
a.
Daftar Pustaka
b.
Daftar Lampiran
c.
Indeks : daftar isi
C. Langkah-Langkah
Membuat Laporan
Agar dapat menyusun laporan yang baik dan
efektif,perlu dipersiapkan dengan matang. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah
seperti berikut.
1.
Menetapkan tujuan laporan
Pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan dibuat dan siapa yang akan
membaca laporan tersebut.
2.
Menentukan bahan laporan
Bahan-bahan laporan yang dapt digunakan adalah:
1)
Surat-surat keputusan
2)
Notulen hasil rapat
3)
Buku-buku pedoman
4)
Hasil kegiatan
5)
Hasil penelitian
6)
Hasil diskusi
3.
Menentukan cara pengumpulan data
Cara pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1)
Membuat petunjuk pelaksanaan bagi peneliti yang
menjelaskan sasaran dan penyesuaian kegiatan
2)
Melakukan wawancara
3)
Mengumpulkan dokumen pelaksanaan kegiatan
4)
Penyusunan daftar pengecekan untuk melihat data
yang ada dan tidak ada
4.
Mengevaluasi data
Data yang telah dikumpulkan dievaluasi untuk dibuat suatu simpulan.
5.
Membuat kerangka laporan
Kerangka laporan dibuat sesuai dengan sistematika laporan.
D.
Teknik Pengutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau
pendapat dari seorang ahli, penulis dan ucapan seorang terkenal. Dalam penulisan
karya ilmiah, kutipan dipergunakan untuk memperjelas dan menegaskan isi uraian
atau uuntuk membuktikan apa yang dituliskan.
Menurut jenisnya, ada dua macam kutipan,
yaitu kutipan langsung (lengkap) dan kutipan tidak langsung (isi). Kutipan langsung
adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata,
kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Kutipan tidak langsung adalah
pinjaman dari seorang penulis atau tokoh terkenal berupa intisari atau ikhtisar
dari pendapat tersebut.dalam kutipan dicantumkan sumber informasi kutipan. Sumber
informasi berisi nama, tahun, halaman. Sumber dapat disajikan sebagai berikut.
1.
Kutipan Langsung
Ada dua cara membuat kutipan langsung, yaitu kutipan langsung pendek dan
kutipan langsung panjang.
a.
Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek, panjangannya tidak lebih dari empat baris
tulisan kutipan ini langsung diintegrasikan dengan teks, diapit dengan tanda
kutip, dan disertai sumber informasi kutipan.
Jarak antara baris dengan baris kutipan dua spasi
b.
Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari empat baris
tulisan. Kutipan dipisahkan dari teks, jarak baris dengan baris kutipan satu
spasi, kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip. Kutipan disertai
sumber informasi kutipan.
2.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang dikemukakan dengan bahasa
penulis sendiri. Kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutip, langsung
diintegrasikan dengan teks, jarak spasi dalam kutipan dua spasi, serta sumber
informasi kutipan yang tidak selalu menyebutkan nomor halaman.
E.
Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau biografi yang berisi
buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya mempunyai pertalian dengan sebuah tulisan atau sebagian
dari tulisan yang sedang dibuat. Melalui daftar pustaka, pembaca dapat
mengetahui keseluruhan sumber yang digunakan dalam tulisan yang dibacanya
sehingga dapat merujuk pada sumber asli.
Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar
pustaka secara berturut-turut meliputi : nama penulis, tahun penerbitan, judul
tulisan, kota tempat penerbitan, dan nama penerbit. Penulisan daftar pustaka,
secara umum adalah sebagai berikut.
1.
Daftar Pustaka disusun secara alfabet (A, B,
C,....) berturut-turut dari atas kebawah tanpa menggunakan angka arab, tanda
hubung, dan semacamnya.
2.
Cara penulisan sebuah sumber pustaka
berturut-turut adalah sebagai berikut.
a.
Penulisan nama pengarang
b.
Menuliskan tahun terbit buku, diikuti tanda
titik
c.
Menuliskan judul buku, diberi garis bawah atau
ditulis dengan huruf miring, diikuti tanda titik
d.
Menuliskan tempat atau kota penerbitan, diikuti
tanda titik dua
e.
Menuliskan nama penerbit dan diikuti tanda titik
3.
Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih
yang sama penulisannya, sumber ditulis dari buku yang lebih dulu terbit diikuti
buku yang terbit kemudian.
4.
Bila tidak ada nama penulis, judul buku atau
artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet.
5.
Jarak antara baris dan baris untuk satu
referensi adalah satu spasi tetapi jarak antara pokok dengan pokok adalah dua
spasi.
6.
Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua
dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak empat ketukan
mesin tik.
7.
Apabila sebuah referensi ditulis oleh lebih dari
dua orang penulis, hanya satu nama yang dicantumkan dalam daftar pustaka dengan
susunan nama terbalik. Untuk nama penulis lainnya disingkat dkk atau dll.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar